Budidaya Ikan Nila Merah Metode Keramba usaha pembudidaya ikan dalam keramba kini semakin diminati masyarakat Kalimantan Barat, khususnya di Mempawah. Deretan petak-petak keramba di tepian Sungai Mempawah menjadi bukti akan hal tersebut.
Usaha ini terbilang memiliki prospek baik untuk masyarakat yang berada di pinggiran Sungai Mempawah. Seperti hal yang diungkapkan oleh para petani keramba di Kelurahan Tengah Kecamatan Mempawah Hilir.
Kasmin (43), satu diantara petani keramba di Mempawah, mengungkapkan sudah 2 tahun bergelut dalam usaha keramba terutama untuk komoditas jenis ikan Nila Merah dan mulai merasakan berkahnya.
“Alhamdulillahlah sekarang hasilnya,” ungkapnya saat ditemui disela-sela panen perdana di kelurahan Tengah, Selasa (29/3/2016).
Melalui keramba seluas 50 petak keramba rata-rata yang dikelolanya bersama anggota Pokdakan “Berkah Sehati” Kelurahan Tengah Kecamatan Mempawah Hilir bersama anggota lainnya di antaranya Robby Yufiar, Syaifudin, Sunandar, Arif Budiman, Ibnu Hajar, Rudi Hartono, Abdul Halek, Mulyadi dan Feriyansah dan 1 pekerja agung Cahyono mereka komitmen mengembangkan bisnis budidaya ikan Nila Merah ini melalui pengembangan usaha mina mandiri perikanan Budi Daya (PUMM-PB) Kabupaten Mempawah sejak awal September 2015 lalu.
“Untuk bibit awal kita masuk ada 14 ribu bibit, namun yang kita produksi awal 7 ribu bibit, jadi masih ada 7 ribu pengembangan,”jelas warga Gang.
Berkah Kelurahan Tengah Kecamatan Mempawah Hilir. Untuk panen perdana kali ini saja ia memperkirakan dapat menghasilkan 1 ton produksi ikan dari bibit 3 ribu bibit ikan.
Kemudian dikatakan umur Nila siap panen ini yakni 4 bulan 1 Minggu.
“Panen kali ini hanya pada 3 petak keramba untuk 3.300 bibit,” ungkapnya.
Kendati demikian, dikatakan bukan berarti usaha ini tak mengalami hambatan mulai dari kendalanya cuaca alam terutama pada bulan Nopember hingga Desember memasuki musim hujan di perhuluan sehingga banyak kematian karena air sifatnya asam.
sumber: tribun pontianak
0 komentar:
Posting Komentar